~ Segala yang Tertulis Dalam Blog Ini Adalah "Transparent Diary" & Hak Peribadi ~

~ Andai Kemewahan Dunia melalaikanku, ku lebih rela hidup kedaifan, tapi kaya dengan Rahmat dan CintaMU, Andai Kenikmatan Dunia menghanyutkanku, ku lebih rela hidup bersendirian, menjadi Hamba AbadiMU. Sesungguhnya nikmat dunia hanya sementara, kerana akhirnya kepadaMU juga kami kembali. Yang tinggal hanya jasad ditelan tanah bumi. Sebagai insan biasa mohon petunjuk pada Yang Maha Kuasa, Maha Pencipta Alam Semesta, agar sentiasa lurus iman dan aQidah ku, teguh agama dan peganganku ~FBK






Alhamdulillah atas hidayah yang diberi dengan izinNYA. InsyaAllah tak akan ku persia-siakan malah selalu mohon petunjuk agar terus terpimpin. Dan alhamdulillah juga, sungguh Allah permudahkan perjalanan hidup baruku dalam Islam, kerana ku tahu Allah telah mengkehendaki begitu.
Di sini ku cuba kupas serba sedikit pengertian HIDAYAH yang ku kumpulkan untuk sekadar renungan....
Hidayah ada dua jenis, yakni Hidayatul Bayan wal Irsyad (hidayah yang berupa bimbingan dan penjelasan) yang biasanya di berikan Allah SWT kepada nabi-nabi dan rasul-rasul, yakni bimbingan dan penjelasan tentang tauhid, akqidah, mu’amalah dan syariat Allah SWT, puncaknya adalah mukjizat sebagai ultimate proof kebenaran yang disampaikannya, serta Hidayatut Taufik (hidayah taufik) adalah hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepada siapa saja yang dikehendakinya sehingga si penerima hidayah ini akan bertambah keimanan dan ketaqwaannya.
Hidayah bukan hanya milik para muallaf, hidayah adalah milik siapa saja yang Allah SWT kehendaki untuk diberi dan hidayah harus dipelihara, jika seorang yang telah diberi hidayah tidak memeliharanya, maka hidayah pun akan hilang tak berbekas, boleh jadi kita sempat mendapatkannya namun kita tidak memeliharanya atau tidak mengenalinya atau boleh saja menyia-nyiakannya, jangan putus harapan ingat rahmat Allah SWT lebih luas dari yang pernah kita bayangkan..insyaAllah..
Mungkin kita sering berfikir, sudah banyak sekali cara kita untuk menyedarkan seseorang yang kita cintai, untuk merubah sifat seseorang yang sangat disayangi. Akan tetapi, segala cara dan upaya kita, ternyata tidak mampu untuk merubahnya menjadi seseorang yang baik. Sebenarnya apa yang salah dengan upaya kita, bagaimanakah caranya agar kita dapat merubah seseorang? Mengenai hal ini, perlu kita ketahui, hidayah atau petunjuk hanyalah milik Allah, bagaimana pun upaya kita untuk merubah seseorang, bagaimana pun kerja keras kita untuk menyadarkan seseorang, maka itu tidak ada artinya jika Allah tidak menghendaki hidayah kepadanya, orang tersebut tidak akan berubah sampai Allah memberikannya hidayah. Allah berfirman yang artinya :

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

Ibnu Katsir mengatakan mengenai tafsir ayat ini, “Allah mengetahui siapa saja dari hambanya yang layak mendapatkan hidayah, dan siapa saja yang tidak pantas mendapatkannya”. Syaikh Muhammad ibnu Shalih Al-Utsaimin menerangkan, “Hidayah di sini maknanya adalah hidayah petunjuk dan taufik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan hidayah ini kepada orang yang pantas mendapatkannya, karena segala sesuatu yang dikaitkan dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka mesti mengikuti hikmah-Nya.”

Nabi Yang Mulia Sendiri Tidak Dapat Memberi Hidayah Taufik Turunnya ayat ini berkenaan dengan cintanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada pamannya Abu Tholib. Akan tetapi, segala cara dan upaya yang dilakukan beliau untuk mengajak pakciknya kepada kebenaran, tidak sampai membuat pamannya menggenggam Islam sampai ajal menjemputnya. Seorang rasul yang kita tahu kedudukannya di sisi Allah saja tidak mampu untuk memberi hidayah kepada pakciknya, apalagi kita yang keimanannya sangat jauh dibandingkan beliau.

Tidakkah kita melihat perjuangan Nabi Allah Nuh di dalam menegakkan tauhid kepada umatnya? Waktu yang mencapai 950 tahun tidak dapat menjadikan umat nabi Nuh mendapatkan hidayah Allah, bahkan untuk keturunannya sendiri pun ia tidak dapat menyelamatkannya dari adzab, Allah berfirman yang artinya :

“Dan Nuh memanggil anaknya yang berada di tempat yang jauh, ‘Wahai anakku! Naiklah bahtera ini bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang kafir’. Dia berkata, Aku akan berlindung ke gunung yang akan menghindarkanku dari air bah. Nuh berkata, ‘Hari ini tidak ada lagi yang bisa melindungi dari adzab Allah kecuali Dzat Yang Maha Penyayang.’ Dan gelombang pun menghalangi mereka berdua, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.” (QS. Hud:42-43)

Melihat anaknya yang tenggelam, Nabi Nuh berdoa (yang artinya), "Dan Nuh pun menyeru Rabbnya, ‘Wahai Rabbku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji-Mu adalah janji yang benar, dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.’ Allah berfirman, ‘Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukan termasuk keluargamu (yang diselamatkan), sesungguhnya amalannya bukanlah amalan yang shalih. Maka janganlah engkau meminta kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui. Sesungguhnya Aku peringatkan engkau agar jangan termasuk orang-orang yang jahil.” (QS. Hud: 45-46)

Dari hal ini, sangat jelaslah bagi kita, hidayah hanyalah milik Allah, dan Allah memberi hidayah kepada orang yang dikehendakinya. Barangsiapa yang Allah beri hidayah, tidak ada seorang pun yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang telah Allah sesatkan, tidak ada seorang pun yang bisa memberi hidayah kepadanya. Allah berfirman yang artinya:

“Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah: 213) dan Allah berfirman yang artinya: “Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.” (QS. Az-zumar:23).

~ Cara Menggapai Hidayah : Setelah mengetahui hal ini, lantas bagaimana upaya kita untuk mendapatkan hidayah? Bagaimana caranya membuat orang lain mendapatkan hidayah? Di antara sebab-sebab seseorang mendapatkan hidayah adalah:

1. Bertauhid : Seseorang yang menginginkan hidayah Allah, maka ia harus terhindar dari kesyirikan, karena Allah tidaklah memberi hidayah kepada orang yang berbuat syirik. Allah berfirman yang artinya : “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kesyirikan, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-an’am:82).

2. Taubat kepada Allah : Allah tidak akan memberi hidayah kepada orang yang tidak bertaubat dari kemaksiatan, bagaimana mungkin Allah memberi hidayah kepada seseorang sedangkan ia tidak bertaubat? Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”.

3. Belajar Agama : Tanpa ilmu (agama), seseorang tidak mungkin akan mendapatkan hidayah Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya : “Jika Allah menginginkan kebaikan (petunjuk) kepada seorang hamba, maka Allah akan memahamkannya agama” (HR Bukhori)

4. Mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi hal yang dilarang : Kemaksiatan adalah sebab seseorang dijauhkan dari hidayah. Allah berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (An-nisa: 66-68).

5. Membaca Al-Qur’an : Memahaminya mentadaburinya dan mengamalkannya. Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus” (QS. Al-Isra:9)

6. Berpegang teguh kepada agama Allah : Allah berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali-Imron:101).

7. Mengerjakan sholat : Di antara penyebab yang paling besar seseorang mendapatkan hidayah Allah adalah orang yang senantiasa menjaga sholatnya, Allah berfirman pada surat al-baqoroh yang artinya : “Aliif laam miim, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya dan merupakan petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” Siapa mereka itu, dilanjutkan pada ayat setelahnya : “yaitu mereka yang beriman kepada hal yang ghoib, mendirikan sholat dan menafkahkah sebagian rizki yang diberikan kepadanya” (QS. Al-baqoroh:3).

8. Berkumpul dengan orang-orang sholeh : Allah berfirman yang artinya: “Katakanlah: “Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): “Marilah ikuti kami.” Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am:72).

Ibnu katsir menafsiri ayat ini, “Ayat ini adalah permisalan yang Allah berikan kepada teman yang sholeh yang menyeru kepada hidayah Allah dan teman yang jelek yang menyeru kepada kesesatan, barangsiapa yang mengikuti hidayah, maka ia bersama teman-teman yang sholeh, dan barang siapa yang mengikuti kesesatan, maka ia bersama teman-teman yang jelek."

Dengan mengetahui hal tersebut, marilah kita berupaya untuk mengerjakannya, semoga dengan jerih payah dan usaha kita dalam menjalankannya dan mendakwahkannya menjadi sebab kita mendapatkan hidayah Allah.

Syaikh Abdullah Al-bukhori mengatakan dalam khutbah jum’atnya “Semakin seorang meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah, niscaya bertambah hidayah padanya. Seorang hamba akan senantiasa ditambah hidayahnya selama dia senantiasa menambah ketaqwaannya. Semakin dia bertaqwa, maka semakin bertambahlah hidayahnya, sebaliknya semakin ia mendapat hidayah/petunjuk, dia semakin menambah ketaqwaannya. Sehingga dia senantiasa ditambah hidayahnya selama ia menambah ketaqwaannya.”.

Semoga Allah sentiasa memberikan hidayah kepada kita dan orang-orang yang ada disekeliling kita, aamiin. Washallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi washahbihi ajma’in..InsyaAllah.. wassallam..
Apabila tenggelam sang mentari, maka tabir malam pun menyelubungi. Dan saat ini lah untukku merehatkan tubuh badan dan minda.Malam menjadi bertambah indah dengan rembulan tersenyum serta taburan jutaan bintang di langit. Malam bertambah syahadu dan zikir sang unggas dan mergastua bertasbih memuji Ilahi. Sebagaimana siang dan malam berlalu menggamit hadirnya siang, sebagaimana siang dan malam silih berganti, maka begitu jugalah bersilih gantinya tidur dan jaga. Dan malam ini juga lah khusyuknya diri ku untuk sujud dan bertasbih pada-MU yang Maha Ehsa.

Sungguh, semua yang Allah S.W.T cipta ini tidak ada yang sia-sia. Ada 1001 pengajaran dan hikmahnya. Pengajaran yang patut diambil para salikin untuk perjalanan yang masih jauh. Malam ini dikamar tidur, aku merenung dalam-dalam diri yang alpha ini. Maha kerdilnya diri aku ini ya Tuhan. Sesungguhnya aku sedar bahawasanya tidak perlu untuk ku berbangga-bangga dengan "title" sebaik-baik ciptaan Allah S.W.T, sedangkan amat ketara dan sungguh memalukan apabila zikirku pada-MU amat sedikit berbanding kemeriahan zikir sang unggas dan mergastua yang tidak jemu-jemu sahut-menyahut memuji-MU.

Rasulullah mengumpamakan tidur itu umpama sebagai "mati kecil". Kerana itulah agaknya kenapa kita disunatkan berwuduk, berzikir, beristighfar, memaafkan kesalahan orang dan berwasiat sebelum tidur. Manalah tahu, andai ini tidur kita pada malam itu juga adalah tidur yang terakhir. Tidur yang penghabisan. Berapa banyak yang telah berlaku? Berapa banyak warga bumi dunia yang berangkat semasa tidurnya? Pergi menghadap Ilahi membawa diri yang lalai daripada Allah S.W.T, diri yang berlumuran dosa dan dada yang penuh dengan dendam kesumat sesama manusia.

Petikan di bawah ini ku ambil dari sebuah buku Bawa Hatimu Kepada Tuhan, seakan memberi kesedaranku bahawa hidup ini hanya sementara cuma, agar terus beringat dan berjaga, biar terus sentiasa takut dan bertakwa pada yang Maha Pencipta Semesta Alam :

".....Wahai anakku, kalau engkau meragui benarnya mati itu, maka janganlah kamu tidur. (Namun) Sepertimana engkau akan tertidur (jiga akhirnya kerana terlalu mengantuk), maka demikian jugalah dengan kematian. Dan apabila engkau meragui benar hari kebangkitan, maka janganlah (sekali-kali) engkau akan cuba bangun daripada tidurmu (namun nescaya engkau akan terjaga juga daripada tidurmu), maka demikianlah juga dengan hari kebangkitan. Kamu akan dibangkitkan selepas kematianmu....."

Ya Allah ya Tuhanku, jika tidurku ini tidur yang penghabisan, maka ampunkanlah segala dosaku, maafkan segala kesalahanku dan redhalah pada diriku.

Ya Allah, sekiranya aku menyembah-Mu kerana takut kepada neraka, bakarlah aku di dalam neraka. Sekiranya aku menyembah-Mu kerana mengharapkan syurga, campakkanlah aku dari syurga. Namun sekiranya aku menyembah-Mu semata-mata demi-Mu, janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu yang abadi kepadaku.(Doa Rabiatul Adawiyah)


Rabbi ghfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa'afini wa'fu'anni.

Rabbana taqabal du'a-ana innaka antas-sami'ul alim. Watub'alaina innaka antat-tauwa-burrahim. Subhana rabbika rabbil 'izziti' 'amma yasifun, wasalamun 'alal mursalina walhamdu lillahi rabbil'alamin....amin yarabi'alamin......wassalam
Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu

Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Munkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan

Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya

Cinta itu bermula dari Hati. Andai Hati itu ikhlas, cinta yang terzahir akan terbina dengan penuh kasih sayang dan ketulusan. Menyintai bukan kerana seseorang itu terlalu sempurna, dan bila ada kalanya kita rela mengorbankan kehidupan dan cita2, tetapi bila hati kecil merasa, bersama seseorang itu akan lahir kehidupan baru dan cita2 baru yang lebih mulia dan mententeramkan jiwa berlandaskan Keredahaan Ilahi.

Menjadi seorang pencinta muslim masa kini dalam menjalani kehidupan harian berlandaskan tuntutan ajaran Islam penuh dengan cabaran dan dugaan. Seorang Mujahid Cinta harus memandu perjuangan ini dalam rasa saling mencintai sesama insan agar sama-sama menuju keagungan Ilahi.

Hadith Qudsi yang ku petik memang menyentuh hati kecil ku yang berbunyi:

"Orang-orang yang saling berkasih sayang kerana keagungan-KU akan berada dalam naungan bayang Arsy-Ku pada hari di mana tidak ada naungan, kecuali naungan-KU"(HR.Ahmad dan Thabrani)

Nilai yang dikutip dari hadith tersebut adalah keupayaan kita menarik antara satu sama lain daripada dosa sehingga semuanya menuju jalan Ilahi. Itu terjadi daripada saling mencintai sesama manusia kerana keagungan Allah S.W.T..InsyaAllah....

Di sini ku cuba kongsikan sebuah cerita Mujahid Cinta si Gadis yang ditulis oleh seorang hamba Allah "Nur Syamimi Mohamad Napis siswi ilmu Cell and Molecular Bioscience di Victoria University of Wellington, New Zealand"

"........Seorang gadis tinggal di sebuah pekan kecil. Zaman kehidupannya bukanlah di saat Islam sedang memuncak naik menjadi Daulah Islamiyah. Tetapi dia yakin, Daulah Islamiyah itu kelak pasti akan tercapai. Dia gemar membaca sirah tentang tokoh-tokoh sahabiah yang agung nama mereka dulu, kini dan selamanya.

Zaman kehidupannya penuh dengan jahiliyyah yang menguasai setiap ruang lingkup atmosfera. Alhamdulillah katanya, kerana Allah SWT masih mahu menyinari hidup dan dirinya dengan sedikit cahaya Islam. Dengan cahaya itu dia menilai baik dan buruk. Sudah tentu, ianya bukanlah mudah.

Rabiatul Adawiyah sumber inspirasinya. Wanita suci yang mengabdikan diri sehari-hari untuk beribadat kepada Allah. Seorang gadis yang sangat menjadikan Rabiatul Adawiyah sebagai idolanya, kadang-kadang dia tersilap langkah juga. Bukan senang mahu menjadi seperti Rabiatul Adawiyah, tambahan pula dengan kehidupan dunia kini. Tak mengapalah wahai Si Gadis, menjadi seorang yang perfect seperti Rabiatul Adawiyah, kamu mungkin tak mampu, paling tidak, kamu berusaha bersungguh-sungguh mencontohi beliau. Seorang yang sangat menjaga maruah diri sehinggakan kehidupan dunia bukanlah yang diingini.

Gadis ini suka akan doa Rabiatul Adawiyah yang ini.

"Ya Allah, sekiranya aku menyembah-Mu kerana takut kepada neraka, bakarlah aku di dalam neraka. Sekiranya aku menyembah-Mu kerana mengharapkan syurga, campakkanlah aku dari syurga. Namun sekiranya aku menyembah-Mu semata-mata demi-Mu, janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu yang abadi kepadaku."

Dia hanyalah seorang gadis biasa. Suatu hari yang penuh berkat, muncul satu kunjungan untuk keluarga Si Gadis. Kunjungan luar biasa yang pastinya membincangkan isu masa depan Si Gadis dan Sang Teruna. Perbincangan yang pastinya menuju kepada sebuah pelayaran bahtera Baitul Muslim. Itu lah agendanya.

Dia terfikir, bagaimana mahu jadi seperti Rabiatul Adawiyah kalau begini keadaannya? Namun, menolak kepada sebuah perkahwinan bukanlah apa yang Si Gadis merasakan suatu yang betul.

Paling tidak, dia mahu menjadi seperti wanita yang menarik kuda Fatimah (anak Rasulullah SAW) untuk memasuki syurga. Wanita itulah yang pertama memasuki syurga! Sungguh hebat pengabdian wanita tersebut kepada keluarganya terutamanya kepada suami nya. Hebat-hebat kisah sahabiah yang ada! Si Gadis sungguh terinspirasi! Kerana sesungguhnya menjadi tujuan setiap manusia untuk menuju ke syurga-Nya yang abadi.

Kata-kata Zainab Al-Ghazali, "...Hidup ini terlalu singkat untuk menjadi orang biasa...". Perlu jadi yang luar biasa untuk mendapat tempat yang luar biasa di akhirat kelak!

Si Gadis pernah terbaca tentang satu hadis.

"Bila telah datang (untuk melamar) kepada kalian seorang lelaki yang kalian redhai agama dan perangainya (akhlaknya), maka nikahkanlah dia, bila kalian tidak melakukannya, nescaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerosakan yang bermaharajalela." (Riwayat At Tirmizy, Sa'id bin Mansur, At Thabrani, Al Baihaqi dan dihasankan oleh Al Albani)"

Masakan perlu ditolak kerana kejayaan mendirikan sebuah Daulah Islamiyah juga berasaskan dengan tertubuhnya sebuah Baitul Muslim. Baitul Muslim tidak akan berjaya tanpa adanya 2 individu yang benar-benar ingin menerapkan Islam ke dalam diri mereka, sekaligus berusaha untuk mengembangbiakkan Islam dalam masyarakat. Menolak lamaran daripada seorang yang soleh bukanlah apa yang Si Gadis mahukan.

Pertemuan 2 buah keluarga sedikit sebanyak telah melegakan Si Gadis. Kerana dia tidak mahu berkawan dengan lelaki yang sebarangan. Berkawan yang tidak tentu hala yang akhirnya tak tahu apa tujuannya.

Namun dia sedar pertemuan ini, kalaulah pun mendapat 'restu' untuk berkawan daripada ibu bapa kedua-dua belah pihak, bukanlah satu tiket untuk mereka berhubung tanpa ada tujuan yang membenarkan.

Perjalanan masih jauh. Tiada apa yang Si Gadis sepertinya dapat berharap, hanya agar Allah SWT memudahkan setiap cabang perjalanan hidupnya........"

Dari pengamatan cerita di atas yang dapat ku pelajari adalah, seorang Mujahid Cinta harus memiliki sikap Qan'aah dan Redha :

Pertama, ikhlas dan menerima apa adanya. Tidak pernah keluh, kesah atau merungut.

Kedua, memohon kepada Allah S.W.T tambahan rezeki untuknya dengan diiringi usaha doa, dan sabar.

Ketiga, menerima dengan tabah segala ketentuan Allah S.W.T atas segala yang telah diusahakan .

Keempat, bertawakal kepada Allah S.W.T.

Kelima, tidak tertarik dan menjauhi segala tipu daya dunia yang bersifat berlebihan.

Pengertian seorang Mujahid Cinta adalah perjuangan ataupun jihad cinta dan cinta sesama insan kerana cinta kita kepada Allah S.W.T . Indah dan sucinya cinta itu andai fisabilliah cinta sesama kita kerana cintanya kita kepada yang Maha Ehsa dengan berserah sepenuh kepada ketentuan dan keredhaaNYA. InsyaAllah, moga terus mendapat keredhaanNYA, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui . Berjihad demi cinta harus berani berjuang dan berkorban demi yang dicintainya, mahupun cinta sesama umah dan insaniah. Sikap saling sayang menyayangi sesama muslim menjadi jambatan untuk menyedarkan kita dan hal ini harus dilaksanakan oleh seorang Mujahid Cinta agar jihadnya berhasil, apabila dapat menyelamatkan manusia dari virus cinta ditaman-taman fatamorgana cinta yang penuh noda. Dan salinglah mengeratkan dan menjaga silaturahim kerana sesungguhnya silaturahim itu yang akan membuka pintu-pintu hidayah untuk kembali hidup dan berjalan di jalan yang diredhai Allah. Hadith berbunyi "Tidak masuk syurga orang yang memutuskan silaturahim."(Muttafaqun'alahi) InsyaAllah......wassalam..

Kita hanya insan biasa yang tak terlepas dari menerima ujian dariNYA, sama ada besar atau kecil masalah itu. Tetapi kadang-kala bila berhadapan dengan masalah, tiada tempat untukku meluahkannya melainkan berdoalah ubat yang paling berkesan bagiku untuk meringgan segala yang terbeban difikiranku selain bertawakal dan redha atas ketentuanNya sebelum mencari jalan penyelesaiannya. Datang dan sujud meminta kepada yang Maha Ehsa adalah jalan kedamaian dan ketenangan ku. Alhamdulillah, sungguh tak pernah ku jemu mengucapkannya, sesungguhnya Ketenangan yang ku perolehi. Jiwa, dan ragaku lapang sekali bila datang bertasbih dan bersujud kepadaNYA. Beberapa surah Al-Qu'ran dan Hadith dibawah ku himpunkan untuk menjadi pendorong dan kekuatan ku dalam mencari keredaanNYA agar takut/bertakwa kepada si Maha Pencipta selain meminta petunjuk dari-Nya yang Maha Mengetahui.

1) Bersabar dengan segala yang menimpa. " Wahai anakku, dirikanlah solat, dan suruhlah berbuat kebaikan, serta laranglah daripada melakuklan perbuatan mungkar, dan bersabarlah atas segala yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah daripada perkara yang diketahui melakukannya. " (Luqman : 17)

2) Anggap masalah itu sebagai satu ujian, yang akan meningkatkan keimanan dan ketabahan. Ini bersesuaian dengan firman Allah yang bermaksud : " Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata : Kami beriman, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cabaran?) Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang yang terdahulu daripada mereka, maka nyata apa yang diketahui Allah mengenai orang yang benar-benar nya beriman, dan nya nyata pula apa yang diketahui-Nya tentang orang yang berdusta." (Al-Ankabuut : 2-3)

3) Setiap masalah ada hikmahnya, seperti dapat mengugurkan dosa. Nabi s.a.w bersabda, maksudnya : " Tidaklah orang Muslim ditimpa penyakit, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya, seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya." (Hadis Riwayat al-Bukhari)

4) Kesulitan, masalah dan kesempitan akan menyedarkan manusia betapa kerdilnya diri sebagai hamba, sekaligus menyedarkan diri akan keagungan dan kekuasaan Allah. "Orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata : Sesungguhnya kami kepunyaan Allah dan kepada-Nyalah kami kembali". (al-Baqarah : 156)

5) Ujian adalah tanda Allah mencintai seseorang itu. Nabi s.a.w bersabda, maksudnya : "Sesiapa dikehendaki Allah baginya, akan diberikan cubaan kepadanya." (Hadis Riwayat al-Bukhari)

Sesungguhnya ku sedar bahawa masalah dan kesulitan yang kuhadapi lebih ringan dan lebih kecil daripada masalah yang dialami orang lain. Menyedari hakikat, kehidupan tidak lari daripada masalah, cuma bezanya kecil atau besar masalah yang dihadapi, kerana setiap masalah, kesakitan dan kesusahan, membolehkan aku membezakan di antara keselesaan (nikmat) dan kesengsaraan (bala). Jesteru, ketika inilah aku dapat menjiwai erti kesyukuran ..wassalam..

hamba Allah


Bertuturlah cinta,
Mengucap satu nama,
Seindah goresan sabdamu dalam kitabku,
Cinta yang bertasbih,
Mengutus hati ini,
Ku sandarkan hidup dan matiku padamu.

Bisikan doaku,
Dalam butiran tasbih,
Ku panjatkan pintaku padamu Maha Cinta,
Sudah diubun-ubun,
Cinta mengusik resah,
Tak bisaku paksa walau hatiku menjerit,

Ketika cinta bertasbih nadiku berdenyut merdu,
Kembang kempis dadaku merungkai butir cinta,
Garis tangan tergambar,
Tak bisa aku menantang,
Sujud syukur padamu,
Atas segala cinta,
Ketika cintaku bertasbih...

***

Agungnya cinta adanya pengorbanan,
Bila terlerai tanpa sengketa,
Demi harga diri kita dan mereka,
Pasrah dan redha ketentuanNya,
Akhirnya merintih memendam rasa......
Aku dah tertinggal kuliah 1 month dan aku harus catch up fast in 4 months untuk 6 courses. Tiba2 aku rasa, masa aku betul2 tak cukup. Banyak sangat perkara baru yang harus aku pelajari. Ditambah harus menyesuaikan diri dari segi fizikal dan mental di sini, aku rasa macam nak "give up"! GIVE UP? Ya Tuhan, aku baru jer bermula, KAU pimpinlah perjalanan hambamu sepanjang pengajianku di sini. KAU tabahkan lah hatiku agar menerima semua "keserdahanaan" di sini dengan penuh keredhaan. Bila aku ingatkan kembali, dengan segala kelengkapan, kemudahan dan kemewahan yang ada di luar sana, membuat aku terdiam seketia. Aku pernah memiliki "segala-galanya" Tapi segala-galanya itu juga membuat aku sedar "kekurangan dan kekosongan diri". Dan kini aku umpama musafir yang sedang merangkak ditanah pasir yang gersang demi memenuhi diri dengan pelbagai ilmu pengetahuan dan rohaniah untuk melengkapi diri didunia dan akhirat. InsyaAllah..Amin yarabi'alamin.....


Ya Allah ya Tuhanku, sedih dan insafnya aku mendengar apa yang ada dalam youtube ini. Membuat air mata aku mengalir keinsafan, dan betapa aku rindu pada Ibu dan Ayah ku. Ingin sekali saat ini ku datang kepada mereka mencium, memeluk mereka dan memohon ampun di atas segala dosa dan kesilapan ku dari kecil hingga kini....
...hukkhukkhukk, wawawawaaa..sobb..sobb..sobbb
Apakan daya Ayah ku telah tiada disaat aku dan adik2 ku masih perlukan kasih sayang seorang ayah seperti orang lain. Kerana ayah lah seorang lelaki dan insan yang paling mulia yang pernah aku miliki. :-( Ayah yang tidak pernah mengatakan TIDAK disetiap kali kami memerlukan dan meminta sesuatu. Walau sesukar mana perkara itu, demi kasih sayang ayah tetap penuhi setiap kekurangan yang ingin dilengkapi demi anak2 dengan penuh keserdahanaan. Dan ayah juga TIDAK PERNAH sekali meninggikan suara apatah lagi datang tangan buat kami adik beradik. Dia lah Ayah, dia lah sahabat dialah kawan. Ya Allah ya Tuhanku betapa aku merindukan Ayah ku, ingin sekali ku beri segala kesenangan untuk membalas tulang keringat dan kasih sayang ayah. Ya Allah ya Tuhanku, KAU cucurilah rahmat keatas roh ayahku dan tempatkanlah dia digolongan orang2 yang beriman. Amin yarabi'alamin
Ibu, oh ibu, ratu hati ku. Ibu yang tidak pernah putus asa dalam hidup demi kehidupan diri sendiri dan anak2, walau pelbagai dugaan dan rintangan Ibu lah insan yang paling tabah, kuat dan sabar didunia ini. Oh Ibuku ampunilah segala dosaku wahai ibu ku, redhakan akan diri ku. Akulah anakmu yang paling degil yang sering kali membuatmu terguris dan terluka. Anakmu ini yang banyak membuat hatimu sedih walaupun seringkali anakmu ini yang menjadi mangsa keadaan dan terluka tapi Ibu jugalah yang terkesan dan turut terluka. :-( Oh Ibu maafkan aku kerana aku belum lagi memberimu kesenangan seperti anak2 orang lain. Ya Allah ya Tuhanku, KAU limpahilah berkat, rahmat dan murahkan lah rezeki ku dalam apa juga agar Ibu ku juga turut merasakannya. :'( Oh Ibu aku rindu pada Ibuku, Mamaku. Redhakan dan restui lah perjalanan hidup baruku dalam Islam. Oh Ibu tercinta, aku akan terus berdoa, kesejahteraanmu, moga dilindungi dari segala musibah di dunia maupun di akhirat, dan aku berdoa moga ini lah permulaan hidupku yang akan memberi mu tersenyum suatu hari nanti dan doa Ibu ku perlukan agar aku terus menjadi insan yang baik dan akan menjadi yang lebih baik dari sebelumnya dimasa akan datang. InsyaAllah. Amin yarabi'alamin. Oh Ibu dan Ayah ku..huhuhu..hukhukhukhukkkk.... Maafkan, ampuni dan redhakan lah segala dosa dan kesilapan dan perjalanan anakmu.... :-(

Ya Allah ya Tuhan ku, Bertapa naif dan bodohnya hambamu ini dimasa dulu dalam membuat pilihan. Adakala Segala pengorbanan dan niat baik dihati boleh memakan diri sendiri bila penghargaan dan hormat tidak pernah diberi untuk dinikmati.

Dan kini, itu membebankan sehingga suatu saat "keindahan" itu telah ditemui tapi terpaksa pasrah dan mengalah demi memenuhi hasrat dan kehendak orang lain dan akhirnya diri sendiri juga terpaksa memendam rasa. Ya Allah ya Tuhanku, sukarnya untuk memiliki sesuatu yang layak untuk dimiliki. Aku juga insan biasa seperti orang lain. Kenapa mesti hidup duniawi ini harus teruji dengan hanya memandang yang kesempurnaannya sahaja? Hina kah salah kah setiap kekurangan diri yang dimiliki? Dimanakah nilai simpati, hormat, dan kasih sayang sesama insaniah? Mengapa perlu ada nya pengadilan duniawi sedangkan hanya KAU yang layak mengadili dan menghakimi dengan setiap apa yang terjadi.

Memang sukar untuk diyakinkan dan mereka juga tidak boleh disalahkan kerana itu fitrah manusia duniawi yang selalu menghakimi tanpa cuba merungkai dan menyelami dengan setiap apa yang terjadi. Andai ini adalah hukuman yang harus dibayar atas semua kesilapan lalu, ampunilah hambaMU ini ya Allah ya Tuhan ku, berikan lah petunjukMU. Sesungguhnya aku adalah manusia duniawi yang tidak terlepas dari kesilapan, kecil mahupun besar kesilapan itu. Aku hanya insan biasa.

Ya Allah ya Tuhan ku, hanya kepadamu ku berserah dan mohon petunjuk, andai inilah jalan hidupku yang telah KAU takdirkan dan tuliskan jalan ceritanya, tabahkanlah hati ku, berikanlah ketenangan dan rahmat yang berlimpahan ke atas ku. Sesungguhnya aku teruji dengan dugaan duniawi ini, walau hanya doa dan airmata yang mampu ku lakukan kerana aku tiada punya apa2, tapi melalui jalan MU aku beroleh rohaniah diri dan ketenangan. Dan melalui MU juga kutemui dan kenali diri Siapa Aku. Walau hanya baru seketika diri ini datang kepada MU, seolah diri ini terlalu dekat dengan MU, kerana hanya KAU yang Maha Mengetahui.

Ya Allah ya Tuhan ku, betapa kerdil dan daifnya aku dalam menuju kearah MU, pimpinlah aku agar terus terpimpin menjalani kehidupan duniawi ini melalui MU. Amin ya rabi'alamin...


01:01:11 ~ Visiting My Late Daddy Grave at Petaling Jaya : Flora Bermas (ME) , Desmond (Lil Bro) and 2 lil twin sisters, Mauricia Grace & Melissa Joy.

" Death leaves a heartache no one can heal, love leaves a memory no one can steal. May Your Soul Everlasting Rest In Peace in Heaven " - Forever Love from Ur Kids!



01:01:11 ~ With 1 of my lovely buddy De'Lurve Angelyne! Nice Hair haaa? :-D



01:01:11 ~ Enjoy movie at Time Square Cinema : My Ex- Haunted Lover.
Movie Comment :
- NO Comment Just OK! :-P
New Year's Day is de first day of de year falling exactly one week after Christmas Day of de previous year. Every December millions of people begin penning their New Year's resolutions, planning behavioral changes they want to make during de coming year.

Typically, resolutions include high-payback targets such as successfulness of career, life, relationship, health and weight loss, as well as increased fitness activity, stress management and financial planning.

As de clock ticks away de final minutes of de old year, I do believe I’ll be able to tackle my goals effortlessly.

But after de rush of New Year's celebration fades and reality sets in, ambitions often seem insurmountable. Soon after, I rationalize that it's just not a good time of year, due to de weather and numerous obligations. We justify, that when spring comes, I'll really get into shape.

In freeing ourselves of de guilt, we can justify putting off habit change for another few months. However, when spring arrives, chances are we will have another temporary surge of motivation, only to abandon it within a few weeks.

De focus of resolution support is on how to make and attain resolutions and goals using de four dimensions of wellness : Physical, Social, Emotional and Spiritual - as a framework.

Why do we abandon our resolutions? One reason is they become discouraged when results don't come quickly enough, or when we encounter obstacles but hadn't anticipated.

Behavioral change requires sustained effort and commitment, but this can be achieved only with good preparation and action planning. NO NATO : No Action Talk Only!!

"We are more likely to act our way into a new way of thinking than to think our way into a new way of acting."

New Year is de time to unfold new horizons & realize new dreams, to rediscover the strength & faith within u, to rejoice in simple pleasures & gear up 4 a new challenges. Wishing a truly fulfilling new year.